Jumat, 13 April 2012

Komentar Mereka Remaja Menirukan Iklan


Arika Panam, S.Si.
Guru Matematika SMPN 3 Tulungagung
Sarana Refresing, Boleh-Boleh Saja

Remaja menirukan iklan dalam keseharian memang sering terjadi. Dan biasanya iklan yang gampang ditirukan adalah iklan-iklan yang konyol dan kaya akan kreatifitas. Menurutku, mereka yang biasa menirukan iklan tersebut merupakan sarana refresing aja. Kebiasaan seperti itu sebenarnya tidak bagus. Hal ini akan menimbulkan kesan kita akan menjadi diri orang lain, yaitu orang yang berada dalam iklan tersebut. Remaja yang baik dan kreatif, seharusnya menjadi diri sendiri. Tapi kalau sekedar buat hiburan, lelucon dan konyol-konyolan ya.. gak apa – apa, asal itu untuk hal – hal yang baik saja, kalau untuk yang tidak baik jangan ditirukan. (nad/ayu)


Titin Suwarti, S.Pd.
Guru BK SMPN 1 Kedungwaru
Kebiasaan Baik, Jika Terlalu Akan Buruk

Berbagai macam iklan di TV sering kita lihat, demikian juga para remaja yang gampang menirukan kata-kata dan gaya iklan dalam kehidupan sehari-hari, baik di sekolah maupun dirumah. Lebih – lebih jika iklannya itu lucu dan konyol. Bagi mereka yang mempunyai kebiasaan menirukan iklan,..... itu sih baik-baik saja, tetapi tetap ada juga buruknya. Baiknya dengan menirukan iklan akan  menghibur, sedangkan buruknya dapat mengganggu pelajaran, temanya dan dirinya sendiri. Lebih-lebih jika menjadi kebiasaan yang terlalu sering akan menjadi kebiasaan yang buruk. (tis/dal)


Suradi, S.Pd.
Guru Bahasa Inggris SMPN 3 Tulungagung
Menirukan Iklan Baik – Baik Saja


Iklan di TV merupakan salah satu sarana untuk promosi dari sebuah produk. Dan melalui iklan tersebut, kita akan menjadi tahu dan bisa tertarik. Bermacam – macam jenis dan gaya iklan yang kita tonton di televisi, entah itu yang lucu, konyol, romantis dan lain sebagainya, semuanya bertujuan untuk menarik simpatik agar para pemirsa TV akan tertarik oleh produk yang diiklankan tersebut. Nah dari konyolnya iklan itu, kadang sering kita jumpai anak-anak yang suka menirukan gaya dan kata-kata dalam iklan tersebut. Memang sih terkadang mereka yang menirukan itu membuat kita jadi terhibur. Meskipun demikian, sebaiknya jangan terlalu sering untuk gampangan menirukan apa – apa yang ada di iklan TV. Sebenarnya tidak apa-apa, baik – baik saja dan tidak ada yang melarang. Namun alangkah baiknya bila semuanya itu jangan sampai terlalu. (lut/ris)

Ismah Zainunnisa Santika
Kelas 9-2 SMPN 3 Tulungagung
Menirukan Iklan, Oke – Oke Saja


Ketika menonton TV, aku sering melihat berbagai macam iklan. Dalam kesehariaan baik di sekolah maupun di rumah, aku juga banyak mengetahui para remaja hampir setiap hari menirukan kata-kata seperti dalam iklan. Dan yang lagi ngetren sekarang ini adalah iklan “ Afika, Mawar, dan Aku tak punya pulsa “. Aku sendiri terkadang juga pernah menirukannya, bahkan sampai aku revisi juga. Menurutku menirukan iklan sih oke-oke saja. Karena emang iklannya kayak punya ciri khas gitu, dan bikin kita menarik. Selain itu dengan menirukan iklan,  bisa kita buat sebagai lucu-lucuan makin tambah ok. Niruin iklan kayaknya emang udah jadi tren sekarang ini, dan aku tidak masalah, setuju saja, asal selama tidak ada pihak-pihak yang dirugikan. Ok. “Nelpon Ga Pernah, SMS Ga Pernah !!!!, Aku Ga Punya Pulsa ??!!! ” he he he . (lin/ira)


KOMENTAR
Hamka Mahayudin Fikri
Kelas 8-4 SMPN 3 Tulungagung
Menirukan Iklan Itu Mengganggu

Saat kita menonton TV, pastinya tidak akan bisa menghindari adanya Iklan. Dan iklan itu sekarang menjadi trend buat anak remaja untuk menirukannya. Menurutku, mereka yang terbiasa menirukan kata-kata seperti pada iklan tersebut kayaknya menganggu. Memang sih pada iklan tertentu yang ada nilai daya tariknya, hingga ditirukan oleh para remaja, sebagian besar iklan tersebut menarik, unik dan lucu. Tapi dengan menirukan iklan tersebut kanyaknya aneh dan kurang kreatif gitu. Aku sendiri tidak pernah menirukan sedikitpun, karena aku tidak suka dengan gaya seperti itu. He he he.......sorry ya teman-teman. (nin/lut)



KOMENTAR
Khoirun Nikmah
Kelas VIII-D MTSN Tulungagung
Tirukan Iklan Itu Konyol


Saya salah satu remaja antis menirukan iklan. Sebenarnya sih sering melihat iklan di televisi dan mendengar teman-teman menirukan gaya iklan. Terutama iklan yang lucu-lucu dan romantis. Selama ini, sedikitpun saya tak pernah mengikuti gaya-gaya iklan, karena menurutku dengan menirukan seperti dalam iklan tersebut kelihatan konyol dan tidak kreatif. Lebih dari itu, bahwa iklan yang ada di televisi, sejujurnya tidak mempunyai daya tarik sama sekali, hanya memunculkan kekonyolannya saja. Dan dari kekonyolannya itu, banyak remaja yang pada meniru. Sehingga mereka terlihat tidak memiliki kreatifitas tersendiri, bisanya hanya menirukan hal-hal yang sudah ada. (ris/din).

SHARE
Adi Saputra Utama Sulstya
Kelas 7-1
Menirukan Iklan Aku Jadi Terkenal

MENIRUKAN Iklan yang ada di TV ? Pernah lah, demikian juga sebagian besar anak remaja lain pernah melakukannya. Siapa yang tidak pernah melihat TV, dan mengetahui berbagai macam iklan ? Semua pasti melihatnya. Berbagai macam dialog dan gaya dalam iklan rasanya sangat mudah untuk kita hafal dan kita tirukan. Tidak hanya remaja, bahkan orang dewasa hingga anak-anak, dengan mudahnya menirukan kata-kata iklan tersebut. “Sudah malam, ikan bobo”, itu yang pernah aku ucapkan ketika berada di depan komputer. Tidak itu saja, berbagai macam dialog iklan hampir semuanya aku hafal. “Afika, ada yang baru nih ! , Kim aku galau tanpamu . “ itu sebagian iklan yang menjadi favorit aku.

Dalam sehari kadang aku bisa 3 – 4 gaya dan kata-kata iklan yang aku tirukan. Menurutku menirukan kata-kata iklan dalam aktifitas sehari-hari adalah hal yang biasa-biasa saja. Dan itu asik-asik aja bagiku. Apalagi bila iklan tersebut lucu, unik, menarik dan konyol. Secara spontan aku pasti mudah untuk menghafal dan menirukannya.

Pernah suatu hari ketika aku menirukan beberapa gaya  dan kata-kata dalam iklan tertentu, dan itu sering kali aku lakukan, sampe-sampe temanku pada ketawa semuanya. Saat aku berkonyol ria dengan gaya iklan di kelasku, entah waktu itu aku menirukan gaya iklan yang model apa aku lupa. Yang jelas saking lucu dan konyolnya yang aku ucapkan dan aku tirukan, adalah salah satu teman aku yang tertawa terpingkal-pingkal. Hingga terjatuh karena saat mau duduk tidak mengetahui kalau kursinya tersebut terseret dan tidak tepat dia duduki, sehingga terjungkal kebelakang. Dan teman-temanku pun tambah keras tertawanya, mereka tidak mentertawai gaya aku tetapi malah mentertawai teman aku yang terjatuh tadi. Aduh....kasihan sih.

Dengan aku bersikap konyol dan sering menghibur, mereka lebih mudah mengenalku gara-gara sering berkonyol ria menirukan iklan. Siapa anak yang gampang hafal iklan di TV serta sering menirukannya, mereka kompak pastinya aku yang dipilih, ha ha ha ha.

Setelah menirukan kata-kata pada iklan itu terkadang aku sendiri merasa ketawa, konyol, gila dan seru. Kebiasaanku sering menirukan iklan itu sudah dimulai sejak masih duduk dibangku Sekolah Dasar kelas 5. Saking konyolnya kata-kata iklan yang aku tirukan, sampai-sampai temanku terkadang berpikir aku ini gila, kali ? he he he ya enggak lah. Buat teman-teman yang terlanjur dan terbiasa menirukan iklan, ya silahkan, asalkan kita menirunya yang baik-baik aja dan untuk hal-hal yang baik yaaaa!!!. Jangan yang jelek-jelek. Toh yang kita ucapkan masih sebatas tutur kata yang sopan-sopan saja. Ok. Yahhhh......udah panjang lebar nih Adi berbagi cerita. “Sudah siang Adi bobo”, he he he. “Ayam-ayamku manaa??. “ he he, dasar korban menirukan iklan, apa saja bisa jadi lelucon kali.(put/yus)

0 komentar:

Posting Komentar

◄ Newer Post Older Post ►
 

Copyright 2012 catatan seonega Seo Elite by Galih 7-1 | Blogger Templates